Gangguan Kesehatan yang Terlihat dari Kondisi Kuku
Kuku memang salah satu bagian tubuh berukuran kecil. Tapi, tahukah Anda bahwa kuku dapat menjadi indikator kesehatan tubuh? Meski berukuran kecil, kuku ternyata bisa menjadi pintu masuk menuju tersingkapnya gangguan kesehatan seseorang.
Untuk itu, dari sekarang rajin-rajinlah memerhatikan kuku Anda. Kalau tampak ada yang ganjil, misalnya, ada perubahan warna dan bentuk, segeralah konsultasi ke dokter. Perubahan kuku yang menunjukkan adanya gangguan kesehatan dapat dibagi menjadi beberapa warna, di antaranya, putih pucat, kuning, biru, hijau, ungu atau merah, dan cokelat.
Tiap warna terkait dengan penyakit yang berbeda. Kuku pucat, contohnya, menandakan seseorang kekurangan darah (anemia). "Kuku pucat juga kemungkinan tanda seseorang menderita gangguan ginjal," jelas dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH.
Sementara itu, kuku kuning menunjukkan adanya gangguan pada liver, penyakit hepatitis, ataupun diabetes. Warna kuning pada kuku bisa juga akibat dari kondisi gangguan pernapasan, seperti bronchitis kronis. Ada juga kuku berwarna kelabu. Itu dapat menjadi pertanda adanya penyakit paru yang sudah kronis. "Paru-paru tidak bisa menyerap oksigen karena sumbatan kronis," kata dokter spesialis penyakit dalam ini.
Kuku hitam mengindikasikan seseorang terinfeksi bakteri, menderita penyakit ginjal kronis, kanker, dan penyakit hati. Kuku berwarna hijau bisa disebabkan karena alergi bahan pembersih atau infeksi jamur dan bakteri, seperti Bacillus. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, stroke, keracunan karbonm onoksida, kuku Anda akan berubah warna menjadi merah.
Anda mesti jeli apakah perubahan warna kuku memang karena adanya penyakit atau karena hal lain. Pasalnya, bisa saja warna kuku berubah diakibatkan oleh hal lain, seperti terbentur atau terjepit. Tanda-tanda lain yang muncul pada kuku sebagai indikator gangguan kesehatan adalah timbulnya bintik-bintik putih pada kuku. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh kurangnya seng. "Tapi, bisa juga karena gangguan kesehatan tertentu, seperti keracunan," kata Ari yang juga konsultan gastroenterologi dan hepatologi di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini.
Daerah di bawah kuku yang tampak berwarna putih menunjukkan adanya infeksi jamur. Namun, jika setengah bagian kuku berwarna putih dengan bintik-bintik gelap. terutama di ujung kuku, kemungkinan kondisi itu mewakili gejala penyakit ginjal. Kuku bergaris merah atau coklat menunjukkan adanya pendarahan di bawah kuku dan bisa disebabkan oleh radang selaput jantung (endokarditis). Lain halnya jika yang timbul adalah garis-garis hitam. Kondisi tersebut menandakan adanya masalah pada jantung. Garis berwarna biru tua di kuku bisa menjadi tanda kanker kulit.
Selain bergaris, terkadang di kuku orang berpenyakit tampak berbintik-bintik. Bintik cokelat kemerahan menunjukkan tubuh kekurangan vitamin C, asam folat, atau protein. Sementara itu, jika hanya bintik cokelat yang terdapat pada kuku maka menunjukkan gangguan kulit dan sendi atau yang biasa disebut psoriasis.
***
Ari mengimbau masyarakat memperhatikan kukunya masing-masing. Jika menemukan ada perubahan yang tak wajar, segera konsultasikan. "Jangan-jangan, perubahan tersebut karena ada masalah kesehatan tertentu dan butuh pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Dermatologis berpengalaman bisa menjelaskan tentang kondisi kuku yang mungkin menunjukkan kondisi serius serta menentukan perubahan warna kuku yang memerlukan pengujian lebih lanjut. Ari mencermati, hingga kini masyarakat belum terlalu paham dan perhatian dengan tanda-tanda yang ditunjukkan kuku mereka.
Di ruang praktiknya, Ari pun hanya sedikit menerima pasien yang mengeluhkan perubahan warna pada kukunya. Hanya ada satu atau dua pasien yang mengeluhkan warna kukunya pucat. "Itu pun mereka sadari setelah diberitahu oleh orang terdekatnya."
Kebanyakan kasus penyakit serius terlambat ditangani karena karena masyarakat kurang peduli terhadap kondisi kesehatannya. Contohnya, penyakit kanker. "Karena tidak peduli dan menganggap enteng, akhirnya orang hanya mengonsumsi obat warung. Itu jadi masalah," ujar Ari.
Ari mengatakan, tidak hanya kuku yang bisa dijadikan indikator gangguan kesehatan. Organ lain, seperti rambut, mulut, gigi, dan kulit juga bisa memberi sinyal terhadap kelainan dalam tubuh. Misalnya, rambut rontok dalam jumlah banyak bisa mengindikasikan seseorang menderita penyakit tiroid, kanker, anemia, atau lupus. Namun, untuk memastikannya perlu pemeriksaan lebih lanjut. Contoh lainnya adalah kutil di mulut yang menyerupai kembang kol. Bisa jadi kondisi tersebut tanda infeksi human papillomavirus (HPV), salah satu infeksi menular seksual.
Sementara itu, dari organ kulit, waspadai jika terasa gatal dan ada kondisi lain yang tak wajar. Kulit gatal terkadang sering disepelekan. Padahal, kulit gatal, berkeropeng, atau kulit kemerahan bisa jadi awal tanda terjadinya salah satu penyakit gangguan daya tahan tubuh kronis, yakni psoriasis. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala serius pada organ dalam tubuh. Salah satu keluhan yang paling sering menjadi komplikasi dari psoriasis ini adalah sendi dan kuku. Masalah tersebut dapat berlanjut hingga mencapai tulang dan peradangan pada jaringan penghubung otot dan tulang. Akibatnya, akan timbul rasa kaku dan nyeri sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mencermati Pertanda
Ari mengimbau masyarakat memperhatikan kukunya masing-masing. Jika menemukan ada perubahan yang tak wajar, segera konsultasikan. "Jangan-jangan, perubahan tersebut karena ada masalah kesehatan tertentu dan butuh pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Dermatologis berpengalaman bisa menjelaskan tentang kondisi kuku yang mungkin menunjukkan kondisi serius serta menentukan perubahan warna kuku yang memerlukan pengujian lebih lanjut. Ari mencermati, hingga kini masyarakat belum terlalu paham dan perhatian dengan tanda-tanda yang ditunjukkan kuku mereka.
Di ruang praktiknya, Ari pun hanya sedikit menerima pasien yang mengeluhkan perubahan warna pada kukunya. Hanya ada satu atau dua pasien yang mengeluhkan warna kukunya pucat. "Itu pun mereka sadari setelah diberitahu oleh orang terdekatnya."
Kebanyakan kasus penyakit serius terlambat ditangani karena karena masyarakat kurang peduli terhadap kondisi kesehatannya. Contohnya, penyakit kanker. "Karena tidak peduli dan menganggap enteng, akhirnya orang hanya mengonsumsi obat warung. Itu jadi masalah," ujar Ari.
Ari mengatakan, tidak hanya kuku yang bisa dijadikan indikator gangguan kesehatan. Organ lain, seperti rambut, mulut, gigi, dan kulit juga bisa memberi sinyal terhadap kelainan dalam tubuh. Misalnya, rambut rontok dalam jumlah banyak bisa mengindikasikan seseorang menderita penyakit tiroid, kanker, anemia, atau lupus. Namun, untuk memastikannya perlu pemeriksaan lebih lanjut. Contoh lainnya adalah kutil di mulut yang menyerupai kembang kol. Bisa jadi kondisi tersebut tanda infeksi human papillomavirus (HPV), salah satu infeksi menular seksual.
Sementara itu, dari organ kulit, waspadai jika terasa gatal dan ada kondisi lain yang tak wajar. Kulit gatal terkadang sering disepelekan. Padahal, kulit gatal, berkeropeng, atau kulit kemerahan bisa jadi awal tanda terjadinya salah satu penyakit gangguan daya tahan tubuh kronis, yakni psoriasis. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala serius pada organ dalam tubuh. Salah satu keluhan yang paling sering menjadi komplikasi dari psoriasis ini adalah sendi dan kuku. Masalah tersebut dapat berlanjut hingga mencapai tulang dan peradangan pada jaringan penghubung otot dan tulang. Akibatnya, akan timbul rasa kaku dan nyeri sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
0 komentar: